>Beasiswa Rusia bagi Warga Indonesia
SEPERTI pada tahun ajaran sebelumnya, untuk tahun ajaran 2004/2005 ini Pemerintah Federasi Rusia memberikan beasiswa bagi 20 mahasiswa warga negara Indonesia. Dari jumlah itu, 15 di antaranya untuk mengikuti program S1 dan S2. Sisanya untuk program studi S3 (setingkat PhD), doktorantura (post doctoral), dan penelitian/pelatihan.
Untuk jurusan-jurusan tertentu, Pemerintah Federasi Rusia memberikan batasan. Misalnya, untuk Jurusan Ilmu Hukum hanya satu orang, untuk Jurusan Ilmu Politik hanya satu orang, dan Jurusan Kedokteran tidak lebih dari dua orang.
Adapun penerimaan mahasiswa asing untuk Jurusan Hubungan Internasional dan Jurusan Seni dan Budaya diadakan di Rusia atas biaya pemohon sendiri (atas dasar kontrak dengan perguruan tinggi tertentu di Rusia).
Seluruh proses belajar-mengajar diadakan dalam bahasa Rusia. Maka, selama satu tahun, semua penerima beasiswa program S1 dan S2 akan mempelajari bahasa Rusia dan mata pelajaran yang sesuai dengan jurusannya di Fakultas Persiapan. Sementara itu, penerima beasiswa program studi S3, doktorantura, dan penelitian/pelatihan akan mempelajari bahasa Rusia selama proses belajar.
Para pelamar beasiswa harus memiliki ijazah SMU yang setaraf dengan ijazah SMU Rusia. Kurun waktu antara tamat SMU dan saat pendaftaran beasiswa harus tidak melampaui tiga tahun. Usia para calon untuk program S1 dan S2 hendaknya tidak lebih dari 27 tahun. Sementara untuk pendidikan S3 diutamakan calon yang berpendidikan tinggi setingkat MSc/MA, mempunyai pengalaman kerja sesuai dengan spesialisasinya, dan usia tidak melampaui 35 tahun.
Atas beasiswa ini, Pemerintah Rusia memberikan 400 rubel (sekitar 13-14 dollar AS) per bulan untuk program S1 dan S2, sedangkan bagi mahasiswa S3 akan diberikan bantuan sebesar 1.000 rubel (sekitar 33-35 dollar AS) per bulan. Selain itu, Pemerintah Rusia memberikan akomodasi asrama dengan ongkos sewa yang sama seperti yang diberikan kepada mahasiswa Rusia; tempat pendidikan (kota dan universitas) di mana mahasiswa program beasiswa akan belajar ditentukan pihak Rusia.
Atas keadaan itu, penerima beasiswa hendaknya memiliki perlengkapan secukupnya sesuai dengan iklim di Rusia, mempunyai uang saku sendiri per bulan sedikitnya 100 dollar AS, mempunyai 100 dollar AS untuk keperluan penjemputan dan transportasi dari Moskwa ke tempat belajar. Setiba di tempat belajar, setiap mahasiswa harus memiliki polis asuransi kesehatan.
"Atas program beasiswa ini, kami siap memberikan informasi selengkapnya. Tidak hanya itu, kami juga siap membantu bila ada pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan," ujar Alexander I Vaulin, Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia yang juga Sekretaris I Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, yang berkantor di Jalan Diponegoro 12, Jakarta. (ton)
Sumber: http://www.kompas.com
Untuk jurusan-jurusan tertentu, Pemerintah Federasi Rusia memberikan batasan. Misalnya, untuk Jurusan Ilmu Hukum hanya satu orang, untuk Jurusan Ilmu Politik hanya satu orang, dan Jurusan Kedokteran tidak lebih dari dua orang.
Adapun penerimaan mahasiswa asing untuk Jurusan Hubungan Internasional dan Jurusan Seni dan Budaya diadakan di Rusia atas biaya pemohon sendiri (atas dasar kontrak dengan perguruan tinggi tertentu di Rusia).
Seluruh proses belajar-mengajar diadakan dalam bahasa Rusia. Maka, selama satu tahun, semua penerima beasiswa program S1 dan S2 akan mempelajari bahasa Rusia dan mata pelajaran yang sesuai dengan jurusannya di Fakultas Persiapan. Sementara itu, penerima beasiswa program studi S3, doktorantura, dan penelitian/pelatihan akan mempelajari bahasa Rusia selama proses belajar.
Para pelamar beasiswa harus memiliki ijazah SMU yang setaraf dengan ijazah SMU Rusia. Kurun waktu antara tamat SMU dan saat pendaftaran beasiswa harus tidak melampaui tiga tahun. Usia para calon untuk program S1 dan S2 hendaknya tidak lebih dari 27 tahun. Sementara untuk pendidikan S3 diutamakan calon yang berpendidikan tinggi setingkat MSc/MA, mempunyai pengalaman kerja sesuai dengan spesialisasinya, dan usia tidak melampaui 35 tahun.
Atas beasiswa ini, Pemerintah Rusia memberikan 400 rubel (sekitar 13-14 dollar AS) per bulan untuk program S1 dan S2, sedangkan bagi mahasiswa S3 akan diberikan bantuan sebesar 1.000 rubel (sekitar 33-35 dollar AS) per bulan. Selain itu, Pemerintah Rusia memberikan akomodasi asrama dengan ongkos sewa yang sama seperti yang diberikan kepada mahasiswa Rusia; tempat pendidikan (kota dan universitas) di mana mahasiswa program beasiswa akan belajar ditentukan pihak Rusia.
Atas keadaan itu, penerima beasiswa hendaknya memiliki perlengkapan secukupnya sesuai dengan iklim di Rusia, mempunyai uang saku sendiri per bulan sedikitnya 100 dollar AS, mempunyai 100 dollar AS untuk keperluan penjemputan dan transportasi dari Moskwa ke tempat belajar. Setiba di tempat belajar, setiap mahasiswa harus memiliki polis asuransi kesehatan.
"Atas program beasiswa ini, kami siap memberikan informasi selengkapnya. Tidak hanya itu, kami juga siap membantu bila ada pertanyaan-pertanyaan yang diperlukan," ujar Alexander I Vaulin, Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia yang juga Sekretaris I Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, yang berkantor di Jalan Diponegoro 12, Jakarta. (ton)
Sumber: http://www.kompas.com
0 Comments:
Post a Comment
<< Home